The Great King Of Sejong
Anyeong Hasseo! Aku Luluk Anggraini yang termasuk penyuplai
info tentang Korean news atau Kpop hallyu kembali hadir ^_^ (gag ada yang
nanya)!,hahahaha. Bebrapa waktu lalu aku
udah posting tentang K-pop news yang lagi di kagumi sama remaja Indonesia atau
bahasa trennya hallyu. Jja, karena sekarang pada buming tentang hallyu,
pastilah sangat berhubungan dengan Korea Selatan. Baik dalam budaya,
pendidikan, sosial, ataupun bahasanya sendiri. Ngomong-ngomong soal bahasa,
siapa siih yang gag tau tentang Bahasa Korea? Semua fans bintang K-pop hallyu
pasti sangat tau ini, termasuk saya! Kekekekekekek~` plakkkk! *abaikan.
Bahasa Korea sendiri merupkan salah satu bahasa yang menjadi
ciri khas suatu negara yang unik. Karena logat (?) dan cara pengucapannya yang
termasuk cepat, membuat semua orang tak pasti bisa menirukannya tanpa belajar
terlebih dahulu kepada sang empunya. Bahasa korea atau hangeul merupakan bahasa
sehari-hari masyarakat Korea Selatan. Tapi di balik semua itu, ada kah yang tau
tentang sejarah hangeul? Siapa penemunya? Cara penyebarannya? Dan lain-lain.
Yups, Raja Sejong atau Sejong Daewang (Raja Sejong Yang Agung) merupakan Raja
ke-4 dari Dinasti Joseon atau Chosun. Tak
perlu berlama-lama lagi, aku akan memposting tentang Raja Sejong serta
ke-Agungannya dalam menciptakan Hangeul.
Raja Sejong Yang Agung ( Sejong Daewang )
Masa
kekuasaan : 18 September, 1418-18 Mei, 1450
Dinobatkan : 18
September, 1418
Pendahuluu : Taejong
dari Joseon
Penggantii : Munjong dari Joseon
Pasangan : Ratu Soheon
Anak : Munjong dari Joseon, Sejo dari Joseon
Wangsa : Klan Yi
Ayah
: Taejong dari Joseon
Ibu
: Ratu Wongyeong
Korean Name
Alih Aksara yang Disempurnakan : Sejong Daewang
McCune-Reischhauer : Sejong Taewang
Nama Lahir
Alih Aksara yang Disempurnakan : I Do
McCune-Reischauer : I To
Childhood Name
Alih Aksara yang Disempurnakan : Won Jeong
McCune-Reischauer : WǑn ChǑng
Raja Sejong
atau di sebut dengan Raja Sejong Yang
Agung (Sejong daewang) adalah seorang Raja ke-4 dari dinasti Joseon yang memerintah Korea. Raja Sejong
sangat terkenal karena jasanya dalam menciptakan abjad Korea. Hangeul yang
menggantikan penggunaan penulisan dengan Hanja. Raja Sejong adalah penguasa
Korea kedua yang mendapatkan gelar Raja Yang Agung atau Raja Besar setelah Raja Gwanggaeto dari kerajaan Goguryeo.
Kehiudpan Awal
Sejong adalah putra ke-3 dari Raja Taejong. Saat berusia 12tahun, ia
bergelar Pangeran Besar Chungnyeong’
dan menikahi soerang Putri pejabat Shim
On dari Cheongsong yang bernama Permaisuri Shim, yang kemudian di kenal
sebagai Ratu Soheon. Sebagai Pangeran
Muda, sejong dikenal sangat cerdas dalam berbagai bidang pelajaran sehingga
lebih di sayangi ayahahandanya dari pada kedua kakaknya.
Peristiwa pengangkatan sejong menjadi
Raja, sangat berbeda dari pengangkatan Raja-Raja lainnya. Pangeran tertua yang
merupakan kakak tertua Sejong, Yangnyeong
menganggap dirinya tidak berbakat menjadi Raja, begitu pula dengan Pangeran Hyoryeong, ia menganggap
trugasnya lah untuk menjadikan adiknya seorang Raja. Jadi mereka bersikap buruk
di istana agar Raja tidak memilih mereka menjadi calon Raja. Pangeran
Yangnyeong keluar dari istana menjadi pengelana dan tinggal di gunung. Sementara
Pangeran kedua memutuskan untuk menjadi seorang Biksu di kuil luar Istana.
Pada bulan Agustus 1418, Raja Taejong turun tahta dan sejong
menggantikannya menjadi Raja yang baru. Namun begitu, Tejong masih memiliki
kekuasaan dalam istana, terutama pada bidang militer sampai wafatnya pada tahun
1418.
Raja Sejong sangat cerdas, bahkan dalam
masanya dia menciptakan kalender dan alat ukur sendiri. Begitu juga dalam hal
Sastra.
Sejong sangat menghargai sastra, dan
memerintahkan para pejabat petinggi dan ilmuwan untuk belajar di istana. Ia
menciptakan karya besar Hangeul dan mengumumkannya dalam Hunminjeongeum yang berarti “kata-kata
yang benar untuk di ajarkan kepada Rakyat”. Sejong juga sangat berjasa
terhadap pengembangan pertanian Rakyat Joseon, jadi ia mengizinkan para petani
untuk membayar Pajak lebih sedikit atau lebih banyak pada saat terjadinya
kemunduran atau kemajuan ekonomi Negara. Karena hal ini, para petani
menghasilkan lebih banyak tanpa mengkhawatirkan pajak. Suatu saat pernah
terjadi kelebihan makanan di istana dan sejong membagi-bagikannya kepada para
petani dan rakyat miskin yang membutuhkan makanan. Pada tahun 1429 Nongsa Jikseol, di susun untuk
memberikan pengertian kepada rakyat tentang cara-cara bertani.
Raja Sejong banyak menciptakan Karya Sastra
musik istana yang terkenal, seperti:
·
Yongbi
Echeon Ga (Lagu dari Naga Terbang, tahun 1445)
·
Seokbo Sangjeol (
Episode dar kehidupan sang Budha, Juli 1447 )
·
Worin Cheon-gang
Jigok ( Nyanyian Bulan di seribu sungai, Juli 1447 )
·
Dongguk Jeong-un
( Kamus untuk pengucapan Sino-Korea yang benar, September 1447 ).
Pada tahun 1420 Sejong mendirikan lembaga Jiphyeonjeon yang berrati “Aula orang
Berjasa” di Istana Gyeongbok untuk
menunjuk ilmuwan berbakat. Lembaga ini berpartisi pasi dalam berbagai acara
keilmuan dan pendidikan, termasuk penyusunan Hunmin Jeongeum, yang berisikan formula abjad Hangeul.
Sebelum penggunaan Hangeul meluas, hanya
anggota masyarakat dari kalangan Bangsawan yang bisa membaca dan menulis
(hanja). Hanja dasarnya adalah dipergunakan untuk menulis kata dalam bahasa
Korea menggunakan tulisan cina, sedangkan sistem Hanmun adalah tulisan Cina
Klasik yang digunakan untuk menulis dokumen. Seseorang harus mempelajari sistem
penulisan hanja yang sulit untuk membaca taupun menulis.
Raja Sejong memperkenalkan 28buah abjad baru
agar semua golongan rakyat dapat membaca dan menulis dengan mudah. Hangeul di
anggap perlambang identitas budaya untuk Joseon. Abjad hangeul di keluarkan
pada tahun 1446 dan dilarang penggunaannya di abad ke 20 saat penjajahan
Jepang.
Raja Sejong wafat pada usia 54 tahun dan di
makamkan di makam Yeong pada tahun 1450. Ia di gantikan oleh putra pertamanya
Munjong.
Kira kira penjelasannya apa ya?
BalasHapus